MENULIS KREATIF

PROSES KREATIF

Apa sih proses kreatif itu? Ia adalah suatu proses bagaimana sebuah gagasan lahir dan diciptakan oleh seorang penulis menjadi karya tulis. Pada dasarnya ada 4 tahap proses kreatif menulis, yakni :

  1. Tahap persiapan à tahu apa yang akan ditulis dan tahu bagaimana menuliskannya
  2. Tahap inkubasi à penyimpanan, pengendapan, perenungan gagasan (Miller : “Jangabn paksa dirimu melahirkan sebelum waktunya tiba”)
  3. Tahap inspirasi à saat “Eureke” yaitu saat tiba-tiba seluruh gagasan menemukan bentuknya yang amat ideal. Saat kapan bayi gagasan di bawah sadar sudah mendepak-depakkan kaki ingin keluar dan bila tidak dikeluarkan akan mati
  4. Tahap penulisan à penuangan gagasan secara spontanitas
  5. Tahap revisi à rekonstruksi dan penilaian dari orang lain.

Bagaimana menjadi penulis profesional ?

a). punya tujuan yang jelas d). punya target penyelesaian yang jelas (deadline)

b). disiplin kerja e). memiliki keilmuan / kompetensi di bidangnya

c). bekerja secara efektif dan efisien f). selalu belajar dan berinovasi

INSPIRASI

Inspirasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam konteks tulisan, inspirasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menuangkan ide / gagasan dalam bentuk tulisan. Inspirasi ada di mana-mana di lingkungan sekitar kita, seperti peristiwa atau kejadian; bacaan berupa buku, koran, dsb ; atau dari obrolan orang, dsb. Untuk mencari inspirasi ada banyak cara, misalnya :

- membaca buku - membaca terbitan berkala

- membaca kitab suci - melihat suasana di luar rumah

- membaca kamus

Saat menemukan inspirasi sebaiknya langsung dicatat.

MENULIS

Setelah mengetahui cara memulai dan teknik memberikan nafas ke dalam tulisan, maka Anda siap melangkah ke proses penulisan seutuhnya. Tahap-tahap penulisan adalah :

1. Persiapan sebelum menulis

Pada tahap ini Anda hanya membangun suatu pondasi untuk topik yang berdasarkan pengetahuan, gagasan, dan pengalaman Anda dengan teknik :

a). pengelompokan (clustering), yaitu dengan memilah pemikiran-pemikiran yang saling berkaitan dan menuangkannya di atas kertas secepatnya tanpa mempertimbangkan kebenaran atau nilainya.

b). menulis cepat (fastwriting), yaitu menulis apa yang ada dalam pikiran dan membiarkan otak kanan memegang kendali (kreatifitas) untuk melompati “editor” otak kiri.

2. Draft kasar (penelusuran dan pengembangan gagasan-gagasan)

Saat menulis ingatlah konsep “Menunjukkan bukan memberitahukan”. Tulislah gagasan Anda dengan emosi sebab emosi adalah basis awal dalam menulis. Tulislah dengan penuh kepercayaan diri agar dapat mengalir deras.

“Menulislah – pada saat awal – dengan hati atau emosi. Setelah itu perbaiki tulisan Anda dengan pikiran. Kunci pertama dalam menulis adalah bukan berpikir, melainkan mengungkapkan apa saja yang dirasakan.” –William Forrester-

3. Berbagi (mencari umpan balik)

4. Perbaikan (revisi) (manfaatkan umpan balik)

5. Penyuntingan (editing) mengenai kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca

6. Penulisan kembali berdasarkan hasil penyuntingan

7. Evaluasi (tahap akhir pemeriksaan).

Proses tersebut dapat diputarbalikkan, misalnya Anda dapat melalui tahap 1-4 lalu berputar balik melalui tahap 3 dan 4 sebelum melanjutkan ke tahap 5, 6, dan 7.

Bagi penulis pemula, kadang menulis judul sama sulitnya menulis karangan. Judul adalah kepala karangan. Ia sangat penting sebagai gambaran dari isi karangan. Prinsipnya, judul itu harus pendek, padat, menarik, dan berkesan serta menggambarkan isi karangan. Judul dapat dibuat di awal, tengah, atau akhir proses penulisan. Untuk mendapatkan judul yang menarik dan berbobot Anda dapat mencoba bebrapa cara : (1) menyelesaikan karangan dan (2) membaca judul-judul tulisan yang sudah ada di media massa.

Kiat-kiat memperlancar tulisan :

  1. Mulailah secepatnya saat mendapat inspirasi
  2. Putarlah musik untuk merilekskan pikiran. Menurut penelitian bekerja sambil mendengarkan musik dapat meningkatkan produktifitas 10-30%
  3. Cari waktu yang tepat untuk menulis
  4. Lakukanlah olahraga agar badan segar dan pensuplaian oksigen cukup banyak bagi otak
  5. Bacalah apa saja untuk membantu bersentuhan dengan kehidupan, penggunaan bahasa, dan gaya-gaya tulisan.
  6. Mengelompokkan pekerjaan
  7. Gunakan warna-warna saat menulis draft kasar.

Kiat menghindari hambatan menulis :

  1. Tempatkan diri pada sisi yang lain
  2. menyingkirlah dari tulisan
  3. langgarlah aktifitas rutin
  4. ganti alat-alat tulis
  5. ubah lingkungan Anda
  6. berbicaralah kepada teman tentang proyek Anda.

Manfaat menulis :

a. dapat menyampaikan pengalaman, keinginan, ideologi, dsb

b. menjaga kesehatan, misalnya mengatasi trauma dan mengencangkan kulit wajah (melepas ion-ion negatif)

c. membantu mengingat atau mengabadikan informasi baru

d. menulis bebas membantu kita saat terpaksa harus menulis

e. melatih kepekaan dalam melihat realitas karena menulis menimbulkan rasa ingin tahu

f. menambah wawasan karena menulis mendorong kita untuk mencari referensi baru

g. terlatih menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis (makin cerdas)

h. secara psikologis mampu mengurangi tingkat ketegangan dan stres sehingga pikiran menjadi jernih dan masalah dapat dipecahkan

i. mendapat kepuasan batin bila dimuat di media massa

j. mendapat imbalan dari menulis

k. menjadi popuer

CERPEN

Cerpen pada umumnya terdiri atas 3 bagian. Pertama, bagian awal yang berisi mengenai apa, siapa, di mana, kapan, dan permunculan konflik. Kedua, bagian tengah yang memaparkan perkembangan konflik menuju klimaks cerita. Ketiga, bagian akhir berupa pemcahan konflik. Adapun langkah-langkah yang dapat diambil untuk membuat cerpen antara lain :

a. mencari atau membuat ide (“pengusutan”)

b. membuat kerangka karangan, berupa garis besar atau poin cerita (setting, tokoh, alur, masalah, dan solusi)

c. menulis cerita

d. mengoreksi

DAFTAR PUSTAKA

Komaidi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta : Sabda Media.

Widyamartaya dan Sudiati. 2004. Kiat Menulis Esai Ulasan. Jakarta : Grasindo.

0 komentar:

Blogger Templates by Blog Forum